BERITABARU.ID | PEMALANG — Masyarakat Samin adalah nama masyarakat adat di daerah sekitar Pati dan Blora. Mereka terkenal akan keluguan dan kepolosan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Kabupaten Pemalang, juga ada sebuah dukuh dengan kehidupan menyerupai masyarakat Samin dalam keluguan dan kepolosan bahasa. Nama dukuh itu adalah Dukuh Kaso, yang masuk dalam wilayah Desa Sarwodadi, Kecamatan Comal.
Hal ini kemudian menjadi bahasan dalam musyawarah para sastrawan Pemalang dikediaman Sutarno, Kasi Pelayanan, pada Minggu 17 September 2023.
Menurut Masudi alias Mbak Cekrek, nama Kaso diambil dari kata ngaso artinya istirahat, nama itu mulai di kenal oleh Gedhe Karyo, sesepuh yang konon termasuk punggawa pasukan Mataram.
"Nama itu dimungkinkan karena pada jaman dahulu di Dukuh Kaso menjadi tempat istirahat pasukan-pasukan Mataram pimpinan Mbah Singo Barong atau Kramat jati. Mereka beristirahat saat perjalanan pulang dari Cirebon menuju ke Mataram," jelasnya.
Dibuktikan dengan adanya Petilasan Pesanggrahan di Kaso Kulon dan Makam Petilasan Mbah Kramat Jati di Kaso Wetan. Bukti lain sebuah ompak (Penyangga tiang) terukir angka tahun 1800an di rumah Pencu, rumah berarsitektur Khas Jawa kuno peninggalan Mbah Wignyo yang sekarang ditempati oleh cucunya, yaitu bapak Suryanto Al Abdul Ghofur menjabat Kasi Pelayanan di Desa Sarwodadi.
"Dukuh Kaso terkenal bahasanya, yang lucu, lugu dan terkesan apa adanya, bahkan nama Kaso lebih terkenal daripada Desa Sarwodadi itu sendiri," tutur Masudi alias Mbah Cekrek.
Sementara itu, Kepala Desa Sarwodadi Wahyu Widodo mengapresiasi atas kehadiran para sastrawan Pemalang di desa Sarwodadi guna membahas tentang keunikan Dukuh Kaso.
"Saya sangat setuju sekali Dukuh Kaso di legendakan, juga dibuat konten YouTube, kedepannya akan saya buat wisata religi dan berharap dalam pembuatan konten itu sesuai fakta yang ada," pungkas Kades.
Menurut Ketua Komite sastra Kabupaten Pemalang Kustajianto, musyawarah ini akan terus berlanjut agar menghasilkan karya-karya sastra lebih bermutu (Rudi).
Social Header