Breaking News

Nasib Puskesmas Rajuni, Pengamat: Pemkab Selayar Hanya Bisa Bangun, Tapi Tidak Bisa Merawat


BERITABARU.ID | SELAYAR – Viral terkait pemberitaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Desa Rajuni, kecamatan Takabonerate, kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, saat ini mendapat sorotan publik.

Direktur Inapro Foundation dan Pengamat Kebijakan Publik Anggito Abimayu pun akhirnya angkat bicara.

Ia menilai kasus yang terjadi pada Puskesmas di Desa Rajuni, patut disayangkan. Pasalnya, bangunan proyek puskesmas yang rampung pada 2018 itu, sejatinya sudah difungsikan sebagaimana mestinya agar benar-benar bermanfaat bagi rakyat.

"Alasan yang saya baca di media karena ijin yang belum keluar, sehingga hanya berfungsi sebagai pustu. Sementara beberapa unit bangunan tampak tak berfungsi, bahkan ditumbuhi rumput liar yang tinggi. Padahal, ini sudah berjalan 4 tahun," katanya, pada Rabu (29/6).

Apapun alasannya, lanjut Anggito, petinggi di Selayar harus bertindak cepat. Sebab, nalar publik akan menilai lain, meski pun rencana dibangunnya puskesmas itu punya niat mulia ingin meringankan beban masyarakat disekitarnya, karena biaya rumah sakit mahal dan lokasinya mudah dijangkau masyarakat.

Tapi melihat kondisi seperti itu, pastinya publik akan menilai Pemkab Selayar hanya bisa membangun, tapi tidak bisa merawat.

Menurutnya, Puskesmas ini di bangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017. 

"Sebelum anggaran itu turun, tentu ada yang namanya study kelayakan, analisa AMDAL dan lainnya. Nah, termasuk perizinan tentunya, apakah tidak diperhitungkan sebelumnya? Saat itu? Hal-hal seperti ini harus di jelaskan ke publik, agar tidak miskomunikasi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kondisi kompleks Puskesmas di Desa Rajuni seperti tidak terawat, terbukti disekitar gedung dan rumah dinas paramedis PKM Rajuni sudah ditumbuhi rumput liar. 

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Selayar, dr. H. Husaini M. Kes, yang dikonfirmasi pada Minggu (26/6/2022), menyebutkan hingga saat ini Kementerian Kesehatan belum menerbitkan izin operasional Puskesmas Rajuni, karena belum bersyarat.

"Izin operasional diterbitkan Menkes kalau sudah bersyarat. Harus difungsikan dulu dan masih ikut di Puskesmas induk," jelasnya.

Terkait masalah SDM dan alat kesehatannya, dr. H. Husaini mengatakan, nanti ditambah kalau izin operasional Puskesmasnya sudah terbit dari Kemenkes. 

Kadis Kesehatan dr. H. Husaini menjelaskan, jika perencanaan awal Puskesmas Rajuni itu sebenarnya mau dijadikan Puskesmas / Pos Kesehatan khusus pariwisata, karena saat itu lagi gencar-gencarnya pengembangan pariwisata, termasuk pembangunan homestay di Rajuni.

Tapi karena pengembangan pariwisata lambat, akhirnya keberadaan Puskesmas Rajuni difungsikan sementara menjadi pustu dan jumlah penduduk di wilayahnya juga masih sedikit. 

Untuk diketahui, Puskesmas ini di bangun dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017. Ditempatkan di desa Rajuni dengan alasan dapat dijangkau oleh masyarakat desa Jinato, Pasitallu, Tambuna, Latondu, Tarupa dan Rajuni untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih nyaman.

dr. H. Husaini menambahkan, jika masalah yang membuat izin operasional Puskesmas Rajuni lama baru diterbitkan karena kegiatan keparawisataan di Taman Nasional Taka Bonerate kendor dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang dipindahkan ke daratan Selayar. Hal ini yang kemudian membuat kita memulai lagi dari awal.

Belum lagi kebijakan penganggaran dan penjaminan Puskesmas juga berubah, saat ini beralih ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sehingga nanti bisa bekerjasama dengan BPJS setelah ada izin operasional.

"Harus bersabar memang karena jumlah penduduk yang memanfaatkan juga disana kurang. Mudah-mudahan secepatnya ada kebijakan Puskesmas khusus (afirmasi kepulauan) yang mengarah kesana," kata dr. H. Husaini. 

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Selayar ini juga mengatakan, kalau Puskesmas pelayanan pariwisata kayaknya menunggu lama karena kunjungan wisata ke Taman Nasional Taka Bonerate belum bisa mencukupi.  


Anggaran Rp 3 Miliar

Disitat dari TribunNews, bahwa Pihak Pemkab Selayar, telah mempersiapkan anggaran untuk tenaga dokter, perawat dan bidan di wilayah kepulauan.

Jumlah anggaran yang dipersiapkan itu sebesar Rp 3 miliar lebih dari APBD Tahun 2017 tahun ini. Pulau yang dimaksud itu adalah Pulau Takabonerate.

Menurut Bupati Selayar Basli Ali, bahwa selama ini di daerah itu mengeluhkan biaya rumah sakit yang mahal. Sebab mereka harus ke wilayah daratan Selayar di kota Benteng baru dapat berobat karena di pulau itu tak ada dokter, perawat dan bidan yang memadai termasuk fasilitas dan tempat tinggalnya.

"Selama ini untuk berobat ke RSUD harus sewa kapal yang mahal. Selain mahal juga harus menempuh perjalanan antara tujuh hingga 24 jam," kata Basli Ali, saat itu.

Atas masalah itu, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk membangun Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Khusus rujukan di Pulau Rajuni.

Penempatan itu dapat dijangkau oleh Jinato, Pasi'tallu, Latondu, Tarupa dan Rajuni akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih nyaman.

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Selayar, Husaini menambahkan bahwa dananya sudah disiapkan. " Dananya sudah terakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017, yakni sebesar Rp 3 miliar. Sudah termasuk perumahan dokter, perawat dan bidan," katanya, saat itu. (R-01)


© Copyright 2022 - BERITABARU.ID | BERITA BARU TERKINI HARI INI